4 Jenis Gangguan Tidur pada Remaja Berbahaya
Tidur merupakan waktu yang dibutuhkan tubuh untuk beristirahat dari segala aktivitas sehari-hari. Tanpa waktu tidur yang cukup, tubuh akan merasa lebih mudah lelah.Sayangnya terkadang seseorang mengalami gangguan tidur atau penyakit sulit tidur sehingga waktu istirahatnya terganggu.
Umumnya, gangguan tidur dialami oleh lansia. Namun tak menutup kemungkinan remaja pun merasakan gangguan tidur yang berakibat buruk untuk kesehatan tubuh.
Lantas apa saja jenis gangguan tidur pada remaja? Simak penjelasan berikut.
Macam-Macam Gangguan Tidur pada Remaja
Untuk informasi, semakin bertambahnya usia seseorang, semakin sedikit pula waktu tidur yang dibutuhkan. Hal ini biasanya berkaitan dengan gangguan tidur yang dialami atau metabolisme tubuh yang bermasalah. Seseorang yang berusia 65 tahun memiliki waktu tidur yang lebih sedikit dibandingkan anak berusia 17 – 20 tahun.
Namun tak sedikit pula remaja yang mengalami gangguan tidur. Adapun jenis gangguan tidur pada remaja adalah sebagai berikut:
1. Insomnia
Insomnia merupakan gangguan tidur yang dapat dialami oleh siapa saja. Umumnya insomnia dipicu oleh rasa stress berlebih yang dialami oleh seseorang. Jadi meskipun tubuh merasa sudah sangat lelah, namun karena beban pikiran yang terlalu banyak, menyebabkan seseorang sulit tidur.
Tak hanya itu, insomnia juga dapat membuat tubuh lebih mudah terjaga. Bagi remaja, insomnia tentu akan sangat mengganggu dan mengurangi kualitas tidur. Apabila dibiarkan terus menerus, maka kesehatan tubuh akan ikut berkurang.
Insomnia juga sangat berbahaya apabila ini berlangsung terus - menerus. Pasalnya, tubuh yang seharusnya dapat asupan istirahat tidur yang cukup, menjadi berkurang dikarenakan susah tidur faktor mengalami insomnia. Lama - kelamaan akan terjadi penyakit yang berhubungan dengan paru - paru maupun organ dalam tubuh lainnya. Jadi, hindari memikirkan hal yang terlalu banyak agar tidak terjadinya insomnia pada kita.
2. Sleep Walking
Sleep walking merupakan salah satu penyakit susah tidur selain insomnia yang dapat menyerang remaja. Biasanya sleep walking dialami oleh anak kecil, namun tidak menutup kemungkinan remaja juga dapat merasakan gangguan tidur sleep walking.
Sleep walking terjadi karena munculnya gangguan perilaku yang muncul selama tidur nyenyak dan mengakibatkan perilaku kompleks oleh otak seperti berjalan dan sebagainya.
Meskipun sleep walking umumnya bukan menjadi masalah yang serius, namun gangguan tidur pada remaja ini dapat menjadi pertanda bahwa anak sedang mengalami stress berlebih.
Jadi, sebaiknya anda jangan terlalu stress dalam memikirkan hal - hal dapat mengganggu kesehatan tubuh dan juga kesehatan mental anda.
3. Sleep Apnea
Gangguan tidur pada remaja yang berikutnya adalah sleep apnea. Sleep apnea cenderung menyerang lansia atau remaja dan orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Sleep apnea akan menyebabkan anak kesulitas bernapas saat tidur.
Selain obesitas, sleep apnea juga disebabkan oleh pembesaran kelenjar gondok atau amandel di tenggorokan.
Jenis gangguan tidur ini akan membuat penderita sering mendengkur, kesulitas bernapas, berkeringat, dan sering terbangun dalam kondisi kaget karena respon otak dan sistem saraf tubuh.
4. Narkolepsi
Narkolepsi merupakan kondisi dimana anak tertidur secara tiba-tiba. Narkolepsi dikategorikan sebagai gangguan tidur yang umumnya dialami oleh anak dan remaja yang berusia antara 10 tahun – 25 tahun. Penyebab utama narkolepsi adalah kelainan sistam saraf sebagai pengendali aktivitas tidur.
Salah satu tanda yang terjadi pada penderita narkolepsi adalah sering mengalami serangan tidur yang secara tiba-tiba. Maksudnya adalah mereka dapat tidur saat berkegiatan.
Tak hanya itu, penderita narkolepsi juga sering mengalami gangguan tidur di malam hari dan kerap terbangun tanpa alasan. Adanya gangguan pada sistem saraf menjadi penyebab utama hal ini terjadi.
Itulah beberapa jenis gangguan tidur pada remaja yang perlu diketahui. Saat remaja mengalami gangguan tidur di atas, maka harus segera diambil tindakan. Gangguan tidur yang terus menerus akan membuat tubuh merasa lebih mudah lelah sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Semoga bermanfaat.
0 Komentar